Suku Ogan

Suku Ogan

orang Ogan
Suku Ogan, adalah suatu masyarakat adat yang hidup tersebar di kabupaten Ogan Ilir, kabupaten Ogan Ulu dan juga terdapat di kabupaten Ogan Komering Ulu Timur yang semuanya berada di provinsi Sumatra Selatan. Mereka mendiami tempat sepanjang aliran sungai Ogan dari Baturaja sampai ke Selapan. Populasi suku Ogan  pada sensus terakhir diperkirakan sebesar 300.000 orang.

Suku Ogan terdiri dari 3 sub-suku
  • suku Pegagan Ulu
  • suku Penesak
  • suku Pegagan Ilir
 
Selain ketiga suku di atas, masih terdapat satu suku lagi yang termasuk bagian dari sub-suku Ogan, yaitu suku Lubai yang berada di desa Jiwa Baru.

salah satu kesenian suku Ogan
Suku Ogan berbicara dalam bahasa Ogan, yang mirip dengan bahasa Melayu Deli dan Melayu Malaysia, dan bahasa Ogan dikelompokkan ke dalam rumpun bahasa Melayu.
Menurut klasifikasi rumpun bangsa, suku Ogan termasuk ke dalam rumpun deutro-malayan atau melayu muda.

Menurut beberapa tulisan yang ada di situs-situs Internet ataupun media massa, menceritakan tentang asal usul suku Ogan, dikatakan berasal dari keturunan Kesultanan Palembang, dan juga merupakan keturunan dari orang-orang dari zaman Kerajaan Sriwijaya.

Kehadiran suku Ogan di pulau Sumatra ini, diperkirakan telah ada sejak abad ke 3 atau jauh sebelumnya, yang telah ada sebelum terbentuknya Kerajaan Sriwijaya. Masuk ke pulau Sumatra, pada saat kelompok deutro malayan yang bermigrasi secara besar-besar dari daratan indochina menuju wilayah Asia Tenggara. Pada saat memasuki daratan Sumatra, mereka menetap di wilayah pesisir. Sebagian dari mereka memasuki daerah pedalaman menyusuri sungai-sungai menuju pedalaman. Di pedalaman ternyata telah ada suku yang terlebih dahulu menetap di wilayah tersebut, yaitu suku Abung dan suku Pasemah. Ketiga suku bangsa ini hidup berdampingan selama beratus-ratus tahun. Setelah berkembangnya Kerajaan Sriwijaya, maka kehidupan mereka terdesak oleh tekanan dari Kerajaan Sriwijaya, maka ketiga suku inipun berpencar mencari wilayah baru untuk ditempati. Akhirnya suku Ogan menetap di wilayah Ogan, dan pada masa itu masih mengamalkan adat-istiadat dan bahasa asli mereka yang dibawa dari daratan Indochina, tempat asal mereka.
Masuknya bangsa Melayu ke wilayah mereka, memberikan pengaruh besar bagi suku Ogan, adat-istiadat serta bahasa asli suku Ogan pun tergeser ke dalam budaya dan adat-istiadat Melayu. Sehingga saat ini suku Ogan dikategorikan ke dalam rumpun bangsa Melayu.

Suku Ogan, mayoritas adalah pemeluk agama Islam, sedangkan sebagian kecil memeluk agama Kristen Katolik. Masyarakat suku Ogan yang muslim adalah pemeluk Islam yang taat. Sehingga hampir seluruh budaya dan adat-istiadat mereka dipengaruhi oleh budaya Islam dan Melayu.

Suku Ogan, secara mayoritas hidup pada bidang pertanian. Saat ini tidak sedikit dari masyarakat Ogan yang telah bekerja di sektor pemerintah maupun swasta.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar