Suku Rejang
suku Rejang |
Asal-usul suku Rejang sendiri tidak diketahui secara pasti, namun suku Rejang ini dikategorikan sebagai Proto Malayo, yang berarti sebagai salah satu suku tertua di Sumatera. Sejarah asal-usul suku Rejang telah terhapus dan hilang atau tidak tercatat, sehingga hanya terdapat beberapa spekulasi sejarah mengenai asal-usul mereka, selain beberapa cerita rakyat yang tidak dapat dibuktika kebenarannya.
Suku Rejang merupakan masyarakat dengan populasi terbesar di provinsi Bengkulu. Beberapa kebudayaan mereka terpelihara dengan baik, mereka tidak mudah menyerap kebudayaan atau apapun yang berasal dari luar adat-istiadat dan kebiasaan mereka. Oleh karena itu sampai saat ini kebudayaan mereka masih terbilang asli. Sejak zaman dahulu suku Rejang telah memiliki adat-istiadat. Karena mayoritas suku Rejang masih mempertahankan kebudayaan mereka, tidak heran jika hukum adat yang berupa denda dan cuci kampung masih dipertahankan hingga sekarang. Suku Rejang sangat memuliakan harga diri, seperti halnya penjagaan martabat kaum perempuan, penghinaan terhadap para pencuri, dan penyiksaan dan pemberian hukum denda terhadap pelaku zina.
rumah Adat suku Rejang |
Satu-satunya peninggalan yang masih bertahan sampai sekarang, adalah bahasa Rejang. Bahasa Rejang adalah suatu bahasa yang dianggap unik dan terpelihara sampai sekarang. Selain itu juga Rumah Adat suku Rejang masih bertahan sebagai peninggalan budaya Rejang di masa lalu.
Suku Rejang merupakan masyarakat dengan populasi terbesar di provinsi Bengkulu. Beberapa kebudayaan mereka terpelihara dengan baik, mereka tidak mudah menyerap kebudayaan atau apapun yang berasal dari luar adat-istiadat dan kebiasaan mereka. Oleh karena itu sampai saat ini kebudayaan mereka masih terbilang asli. Sejak zaman dahulu suku Rejang telah memiliki adat-istiadat. Karena mayoritas suku Rejang masih mempertahankan kebudayaan mereka, tidak heran jika hukum adat yang berupa denda dan cuci kampung masih dipertahankan hingga sekarang. Suku Rejang sangat memuliakan harga diri, seperti halnya penjagaan martabat kaum perempuan, penghinaan terhadap para pencuri, dan penyiksaan dan pemberian hukum denda terhadap pelaku zina.
Suku Rejang mayoritas adalah penganut agama Islam yang taat. Karena itu beberapa tradisi adat Rejang dipengaruhi oleh ajaran Islam. Kepercayaan adat masa lalu telah berubah menjadi kepercayaan terhadap ajaran agama Islam. Budaya mereka juga identik dengan nuansa Islam.
gadis-gadis suku Rejang |
Bahasa Rejang memiliki beberapa dialek yang menyolok di antara beberapa dialek bahasa Rejang. Dialek Rejang Kepahiang memiliki perbedaan dengan dialek Rejang di kabupaten Rejang Lebong yang dikenal dengan dialek Rejang Curup, dialek Rejang Bengkulu Utara, dialek Rejang Bengkulu Tengah dan dialek Rejang yang penduduknya di wilayah kabupaten Lebong.
Terdapat 3 dialek dominan pada bahasa Rejang. Dialek tersebut adalah sebagai berikut:
- Dialek Rejang Kepahiang, mencakup wilayah kabupaten Kepahiang
- Dialek Rejang Curup, mencakup wilayah kabupaten Rejang Lebong, kabupaten Bengkulu Tengah, dan kabupaten Bengkulu Utara
- Dialek Rejang Lebong, mencakup wilayah kabupaten Lebong dan wilayah kabupaten Bengkulu Utara yang berdekatan dengan wilayah kabupaten Lebong.
salah satu seni budaya suku Rejang |
Sebagian besar masyarakat suku Rejang ini berprofesi sebagai petani, terutama di ladang dan kebun. Pada masa kini banyak putra-putri suku Rejang telah menempuh pendidikan tinggi seperti ilmu pendidikan keguruan, ilmu kesehatan, ilmu hukum, ilmu ekonomi, sastra, dan lain-lain. Juga banyak yang menekuni profesi sebagai pegawai negeri, pejabat teras, dokter, pegawai swasta, pengacara, polisi, dan berbagai profesi yang memiliki kehormatan menurut masyarakat modern pada era sekarang ini.
0 komentar:
Posting Komentar