Suku Tidore berdiam di Pulau Tidore, yang termasuk wilayah Kabupaten Halmahera Tengah, Propinsi Maluku. Di wilayah itu, terutama di Soa-siu, ibukota kecamatan, berdiam pula anggota suku bangsa lain; sedangkan di desa-desa Pulau Tidore penduduknya yang dominan orang Tidore.
SOSIAL BUDAYA
Orang Tidore mempunyai bahasa sendiri, yaitu bahasa Tidore. Di samping itu mereka juga memahami bahasa Ternate yang sejak lama menjadi lingua franca di kawasan Halmahera. Para pengamat kebudayaan didaerah Maluku Utara dan Halmahera Tengah pernah membuat pembagian daerah kebudayaan, yaitu Daerah Kebudayaan Ternate, Daerah Kebudayaan Tidore, dan Daerah Kebudayaan Bacan. Daerah Kebudayaan Tidore sendiri mencakup Kepulauan Tidore, dan Halmahera Tengah/Timur.
Mata pencaharian pokok sebagian besar masyarakat Tidore adalah bercocok tanam di ladang, menangkap ikan, berdagang, atau menjadi pegawai negeri. Di ladang mereka menanam padi, jagung, ubi jalar, ubi kayu, kacang tanah, dan kacang hijau. Tanaman yang penting adalah cengkeh, pala, kelapa, coklat.
Dalam hal kekerabatan mereka menarik garis keturunan berdasarkan prinsip patrilineal. Salah satu kelompok kekerabatan yang penting adalah klen patrilineal, yang mereka sebut soa. Perkawinan ideal menurut adat mereka adalah kawin antara saudara sepupu (kufu). Adat menetap sesudah nikahnya utrolokal, artinya sepasang pengantin bebas memilih untuk menetap di lingkungan kerabat suami atau di lingkungan kerabat istri.
AGAMA/KEPERCAYAAN
Suku Tidore umumnya beragama Islam. Tidore juga merupakan salah satu pusat pengembangan agama Islam di Maluku. Setiap desa ditandai oleh mesjid atau surau. Para pemimpin informal di desa-desa terdiri atas ustadz atau ulama.
KEBUTUHAN
Walaupun daerah Maluku kaya akan sumber alam, namun ternyata menyimpan banyak desa miskin atau tertinggal. Saat ini yang dibutuhkan suku Tidore di Maluku ini adalah usaha menggerakkan ekonomi masyarakat, yaitu lewat diversifikasikan dalam pertanian, antara penanaman buah-buahann yang memiliki nilai ekonomis. Untuk pemasarannya, dibutuhkan usaha mewujudkan perhubungan terpadu, karena selama ini ternyata masing-masing subsektor berjalan sendiri-sindiri. Dibidang kesehatan, orang Tidore membutuhkan penambahan rumah sakit dan tenaga medis.
Suku Tidore
01.23 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar